Analisis Kredit Macet atas Pembiayaan Nasabah (Studi Kasus pada PT. BTPN Syariah Tbk Cabang Dukun Gresik)

Bank adalah entitas yang melakukan penghimpunan dana dari masyarakat dalam bentuk pembiayaan atau melaksanakan intermediasi keuangan. Bank syariah adalah yang melakukan kegiatannya berdasarkan atau mengacu pada hukum islam dan kegiatannya tidak membebankan bunga dan tidak membayar bunga pada nasabah. Permasalahan dalam pembiayaan murabahah pada PT. BTPN Syariah Gresik pembiayaan bermasalah atau kredit macet. Kredit macet adalah keadaan dimana nasabah sudah tidak sanggup lagi membayar sebagian atau seluruh kewajiban kepada bank seperti yang sudah diperjanjikan. Rumusan Masalah Faktor apakah yang menyebabkan terjadinya pembiayaan macet pada PT BTPN Syariah Cabang Dukun Gresik, Bagaimana cara penyelesaian pembiayaan macet pada PT BTPN Syariah Cabang Dukun Gresik. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Sampel penelitian merupakan pihak-pihak yang terlibat dalam kasus penelitian yaitu 5 Orang, teknik pengumpulan data dengan wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah penyebab pembiayaan macet yaitu Faktor Internal meliputi 1) kurangnya teliti petugas 2) tidak adanya fasilitas BI Checking.. Sedangkan faktor ekternal meliputi: 1) kegagalan Usaha Nasabah, 2) bencana alam atau Musibah, 3)Banyaknya Pinjaman lebih dari Bank. Penyelesaian pembiayaan macet yaitu 1)Pemberian Restrukturisasi pembiayaan nasabah (Rescheduling dan Reconditioning), dan 2) Kunjungan nasabah bermasalah dengan cara silahturahmi atau musyawarah dengan pihak nasabah. Saran penelitian ini Sebagai lembaga keuangan yang memiliki Unit Usaha Syariah Bank BTPN Syariah diharapkan memiliki SDM-SDM yang mengerti analisis tentang pembiayaan, Sebagai lembaga keuangan yang bergerak pada bidang jasa tidak bisa lepas dari faktorfaktor yang dapat mendukung kegiatannya seperti di dalam penelitian ini yaitu aplikasi BI Checking serta penerapannya dan Dari segi pelayanan harus dijaga dengan kualitas yang baik.